Yayasan Astra - Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA MDR) kali ini berkolaborasi dengan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) untuk menyelenggarakan pelatihan fotografi sebagai upaya meningkatkan keterampilan dokumentasi visual yang kuat dan bercerita. Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu khusus bagi sekolah binaan dan internal organisasi.
Pada Rabu (14/05/2025), Agung Nugroho selaku Mentor APFI Jakarta membawakan materi tentang foto bercerita, pembuatan caption, dan komposisi dasar dalam fotografi menggunakan telepon genggam saat Pelatihan Fotografi khusus Sekolah Binaan Yayasan Astra - YPA MDR yang dihadiri lebih dari 150 peserta. Pelatihan ini bertujuan agar dokumentasi kegiatan di sekolah dapat lebih informatif dan menarik secara visual.
“Satu foto, seribu kata,” ucap Mentor APFI Jakarta, Agung Nugroho. Seringkali foto dianggap sebagai komponen pelengkap dalam sebuah artikel, tetapi Agung menekankan bahwa sebuah foto dapat menceritakan banyak kisah. Salah satu foto yang ditampilkan adalah seorang kakek yang naik sepeda sambil membawa potret Soekarno dan bendera yang berkibar di belakangnya. Foto ini menceritakan bahwa kakek itu sedang mengekspresikan nasionalismenya di lalu lintas yang sibuk.
Sementara itu, Pelatihan Fotografi untuk internal organisasi yang melibatkan Departemen Non Akademik, Communication & Events, dan Area Officers, digelar secara luring di Kantor Pusat Yayasan Astra - YPA MDR pada Selasa (20/05/2025). Selain menggunakan telepon genggam, Ridha Kusumabrata selaku Mentor APFI Jakarta juga mengajarkan pelatihan penggunaan kamera mirrorless. Fokus pelatihan mencakup teknik pencahayaan, sudut pengambilan gambar, dan menyusun narasi visual yang efektif.
“Foto menghentikan waktu,” ujar Mentor APFI Jakarta, Ridha Kusumabrata saat membicarakan foto Bung Karno yang membacakan teks proklamasi. Foto itu mengabadikan momen bersejarah yang merupakan peristiwa penting dalam perjuangan pahlawan negara untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tim humas dan dokumentasi, sehingga setiap visual yang dihasilkan mampu mewakili pesan dan semangat yayasan dengan lebih baik. Melalui keterampilan ini, komunikasi organisasi menjadi lebih jelas dan bermakna.